Minggu, 20 April 2008

Pertemuan 7


ALKITAB:

ISI. SIFAT KEWIBAWAAN DAN CARA MEMBACANYA

Tujuan umum 1. Katekumen memahami isi, sifat dan kewibawaan Alkitab

2. Katekumen dapat membedakan bagian inti danyang bukan inti dari Alkitab

3. Katekumen memahami bagaimana cara membaca Alkitab

Tujuan khusus 1. Katekumen menyadari Tuhan yang hidup bagi dirinya

2. Katekumen mampu mengaktualisasikan berita Alkitab dalam

situasi, masalah dan tantangan kehidupan.

PENGANTAR

Di bawah judul ini kita akan membahas pokok-pokok sbb:

1. Isi Alkitab: kesaksian tentang Allah yang menyatakan diri dalam sejarah; tentang firman Allah yang kekal.

2. Sifat Alkitab: utuh, ilahi sekaligus manusiawi, luwes dan terbuka.

3. Kewibawaan Alkitab: firman Allah yang menyelamatkan: bersumber dari Roh Kudus:

4. Cara membaca Alkitab.

A. URAIAN

I. ISI ALKITAB

1. Kesaksian Tentang Allah Yang Menyatakan Diri Dalam Sejarah.

Istilah "kesaksian" berasal dari kata "saksi". Istilah ini dipinjam dari dunia pengadilan. Saksi ialah orang yang melihat sesuatu terlebih dulu dan meminta orang lain supaya melihat apa yang telah dilihatnya. Para penulis Alkitab, melalui tulisan mereka bersaksi tentang Allah yang mereka kenal. Allah menyatakan diri dari ketersembunyian-Nya. Penyataan Allah itu berpusat dalam Yesus Kiistus yang membebaskan semua ciptaan dari kuasa dosa. (Penyataan = tindakan yang membuat sesuatu menjadi nyata)

Keterangan

a. Alkitab bersaksi tentang Allah yang menyatakan diri sejak awal zaman dalam sejarah. Penyataan-Nya itu dengan berbagai cara: melalui firman, nabi-nabi, penglihatan dan karya-Nya. Penyataan itu mencapai puncaknya dalam Yesus Kiistus.

Manusia tidak dapat mengenal Allah secara benar sebab dosa yang sudah yang merusak dirinya. Allah yang menyatakan diri itu sebagai Allah yang hidup. Dia memelihara dan menebus ciptaan-Nya. Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi daging (Yoh. 1:14). Yesus Kristus adalah Allah yang menyejarah. Artinya, memasuki, hidup dan bekerja di gelanggang sejarah.

Alkitab inilah yang menyaksikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Nabi-nabi menubuatkan kedatangan-Nya. Dia merendahkan diri agar kita yang berdosa diangkat sedemikian tinggi menjadi anak-anak Allah. la mati untuk semua orang seperti kesaksian Paulus: "Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka" (2 Kor. 5:15).

Semua orang telah jatuh ke dalam dosa. Upah dosa ialah maut. Dosa telah merusak seluruh kehidupan manusia di segala bidang (Rm. 5:12). Manusia tidak mungkin menyelamatkan dirinya, sebab itu memerlukan pengantara. Pengantara itu ialah Kristus.

"Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus" (1 Tim. 2:5). Kesaksian Alkitab menunjuk kepada Yesus Kristus sebagai pengantara Allah dan manusia yang berdosa.

b. Yesus Kristus adalah Allah untuk semua orang dan dunia seutuhnya. la datang untuk semua orang tetapi kebanyakan orang tidak mengenal Dia. Maka banyak orang menyebut-Nya "nabi" dan lain-lain.

c. Inti Alkitab ialah berita sukacita atau Injil yang isinya bersifat rangkap, yakni:

i. Pengampunan dosa dan panggilan kepada semua orang agar bertobat untuk menerima keselamatan sebagai anugerah Allah dalam Kristus. Keselamatan itu semata-mata anugerah Allah, bukan hasil usaha kita. Pertobatan ialah penyesalan dan kedukaan yang sungguh-sungguh karena dosa (Luk. 22:62; 2 Kor. 7:9-10), menyangkal diri dan mempersembahkan hidup kepada Allah (Hos. 14:2-4,9). Karena Kristus mengasihi semua orang maka orang Kristen, harus terbuka untuk menerima orang-orang lain dan hidup bersama di tengah masyarakat yang majemuk. Kita tidak boleh menutup diri.

ii. Perintah kepada semua orang yang menerima Kristus supaya bersaksi dan melayani sesamanya. Dengan demikian kita berpartisipasi dalam karya Allah dalam semua bidang kehidupan. Dosa telah merusak semua lapangan kehidupan. Ada penindasan/ketidakadilan oleh pihak yang kuat terhadap yang lemah di bidang ekonomi, politik dsb. Ada budaya kekerasan, perusakan hngkungan hidup dll. Sasaran karya penebusan Kristus bukan hanya manusia tetapi seluruh alam dan semua segi kehidupan.

Banyak orang salah mengerti tentang isi Injil. Bila ada yang mengatakan bahwa Injil itu berita pengampunan saja, itu salah me­ngerti. Injil bukan hanya berita suka cita tetapi suatu perintah! Tidak ada anugerah tanpa perintah dan tidak ada perintah tanpa anugerah. Menjadi Kristen berarti menerima berita suka cita dan melakukan perintah supaya ia aktif bersaksi dan melayani! Firman Allah yang Kekal

2. Firman Allah Yang Kekal

"Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu" (Luk. 21:33, bnd. Yes. 40:6). Firman Allah ini terbungkus unsur-unsur kemanusiaan, kebudayaan dan situasi penulis dari zaman mereka yang sangat berbeda dari kemanusiaan, kebudayaan dan situasi kita sekarang. Firman itu mungkin terbungkus dalam cerita, perumpamaan atau peristiwa dalam Alkitab.

Sebagai contoh: Cerita tentang manna di padang gurun (Kel. 16:1-36). Cerita ini menjadi alat untuk menyatakan firman Tuhan, antara lain sbb:

Peringatan bahwa manusia hidup tidak dari roti saja tetapi dari firman. Percayalah kepada pemeliharaan Allah.

Peringatan supaya dalam mencari rejeki, orang memberlakukan keadilan dengan taat kepada peraturan. (Dalam cerita itu ada orang yang melanggar, mengumpulkan manna melebihi jatah mereka. Akibatnya sia-sia).

Kita dapat membahas Alkitab secara kritis untuk mendapatkan fir­man kandungannya sambil memohon bimbingan Roh Kudus. Hanya bimbingan Roh Kudus saja yang memungkinkan seseorang mengakui dan memahami Alkitab adalah firman (bnd. 1 Yoh. 4:15). Siapa pun dapat membaca Alkitab tetapi tanpa karya Roh Kudus tidak akan sampai kepada pengakuan firman Allah di dalamnya. Hanya Roh Kudus yang dapat "menghidupkan" isi Alkitab tsb. dan mencelikkan mata hati bahwa Yesus itu Tuhan. Demikian juga lahirnya pengakuan orang akan Yesus sebagai Tuhan. Paulus menyebutkan; "Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: 'Terkutuklah Yesus!' dan tidak ada seorang pun yang dapat mengaku Tesus adalah Tuhan', selain oleh Roh Kudus" (1 Kor. 12:3).

II. SIFAT-SIFAT ALKITAB

1. Alkitab itu utuh. Dari kitab yang pertama (Kejadian) sampai yang terakhir (Wahyu) merupakan satu kesatuan yang memusat pada Kristus. Seluruh isi PL menunjuk kepada Kristus. PB menyaksikan Kristus yang sudah datang dan akan datang kembah. Sebuah ayat tidak terlepas dari hubungan dengan ayat-ayat sekitarnya dan kesatuannya dengan Alkitab seutuhnya. Iman Kristen adalah iman yang Alkitabiah, bukan iman yang ayatiah. Kalau hal ini dilupakan, orang akan mendapat kesimpulan bahwa Alkitab itu isinya kacau.

2. Alkitab itu 100% ilahi sekaligus 100% manusiawi. Sebagai kesaksian akan firman Tuhan. Para penulisnya 100% manusia sedangkan firman Tuhan yang disampaikan 100% ilahi. Alkitab sama dengan Yesus Kristus yang 100% Manusia sekaligus 100% Allah. Dia memang manusia sebab merupakan darah daging Maria. Dia memang Tuhan sebab la adalah Firman yang menjadi daging (Yoh. 1:14).

Kedua aspek ini, manusiawi dan ilahi, harus diimani serta dipahami secara seimbang. Kalau kita membaca surat Paulus misalnya, kita mendengar kata-kata Paulus (yang manusiawi). Dalam kata-kata Paulus terjahn firman Tuhan (yang ilahi) yang haras kita temukan dengan pertolongan Roh.

3. Alkitab itu bersifat luwes dan terbuka. Alkitab terbuka untuk siapa saja, di mana saja dan dalam situasi bagaimana saja. Firman Tuhan dari Alkitab itu terpercaya untuk hidup dalam perkembangan situasi dan tempat.

III. KEWIBAWAAN ALKITAB

1. Kita mengakui dan percaya bahwa Alkitab sebagai firman Tuhan memimpin kita kepada keselamatan kekal dan pegangan dalam perilaku. "Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku" (Mzm. 119:105). Rasul Paulus menerangkan bahwa kita dibenarkan dan diberkati karena iman. "Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah memberitakan Injil kepada Abraham: Olehmu segala bangsa akan diberkati. Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang di­berkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu" (Gal. 3:8-9).

Bagi orang beriman, Alkitab adalah segalanya. Artinya, Alkitab mengilhaini, menggerakkan, mengoreksi kesalahan-kesalahan untuk hi­dup dan berperilaku sesuai dengan kehendak Allah.

Telah disebutkan bahwa kita menerima teori pengilhaman organis dalam penulisan Alkitab. Itu berarti kita mengakui adanya dialog antara Allah dan para penulis Alkitab. Proses dialog itu tetap terjadi antara orang beriman dengan Alkitab sepanjang kehidupannya. Orang beriman mencari petunjuk, belajar, mencari teladan dari Alkitab untuk hidup.

2. Kewibawaan Alkitab itu dikukuhkan Roh Kudus dalam batin (hati) kita. Kewibawaan Alkitab tidak ditentukan atau tidak tergantung oleh pengakuan gereja. Jadi, sumber kewibawaan itu ialah Allah sendiri. Bukan gereja. Orang yang tidak beriman pun dapat membaca Alkitab, misalnya untuk menyerang agama Kristen. Tetapi bagi mereka Alkitab itu tidak berwibawa, tidak lebih sekadar tulisan yang mati. Hanya karena karya Roh Kudus orang percaya mengakui bahwa Tuhan berbicara {berdialog) melalui Alkitab. Keyakinan itu tidak memerlukan pembuktian akal (nalar). Soal pengetahuan tentang Alkitab misalnya, hal itu menjadi nomor dua sesudah keyakinan.

IV. CARA MEMBACA ALKITAB

Hal-hal yang perlu kita ingat dalam membaca Alkitab adalah:

Kita menyadari bahwa keberadaan kita sekarang adalah sesudah PL dan PB itu selesai ditulis. Tuntutan seluruh PL dan PB telah terpenuhi dalam diri Yesus Kristus yang sudah datang dan akan datang kembali. Karena itu kita membaca Alkitab harus mengenakan "kaca mata" apa dan bagaimana kehendak Yesus Kristus sebagaimana disaksikan PB. Ini berarti kita membaca PL harus dengan memakai PB sebagai "kaca mata". Pertama, kita harus mendengar PB lebih dulu baru kemudian kita mendengar PL. Dengan demikian, kita tidak menganggap bah­wa semua bagian dari Alkitab itu sama pentingnya. Harus kita bedakan bagian inti dan yang bukan inti (=pheri-pheri, pinggir-pinggir atau bagi­an yang kurang penting).

Setiap kali membaca Alkitab, kita harus berusaha memahami apakah bacaan itu bagian inti atau bukan inti.

Contoh bagian inti dan yang bukan inti dari Alkitab

INTI

BUKAN INTI

1

"Kasihilah musuhmu dan ber

doalah bagi mereka yang

menganiaya kamu" (Mat.5:44).

Catatan: hukum kasih ini tidak membolehkan orang membalas dendam. Jadi, musuh, pembunuh, pembakar,penganiayaharus dikasihi dan didoakan. Kristus membaharai (Kel. 21:24)

"mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan

ganti tangan, kaki ganti kaki" (Kel. 21:24).

Catatan: ayat ini bicara tentang

peraturan balas dendam di Israel waktu itu. Pembunuhan boleh dibalas dengan pembunuhan.Kejahatan bukan pembunuhan) boleh dibalas setimpal.

2

"tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus" (Gal. 3:28).

'Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya" (1 Kor. 11:6),

3

"Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang..."(Mat. 15:19).

"Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah" (Im. 3:17).

Pengajaran tentang kasih, keteladanan, pertobatan, suruhan untuk memberitakan Injil, supaya melayani adalah contoh-contoh inti Injil yang harus ditaati. Perintah, nasihat yang bertentangan dengan semua itu bukan inti dan tidak mutlak untuk ditaati, antara lain karena situasi kita sangat berbeda dari situasi penulis Alkitab. Diperhadapkan dengan bagian inti dan bukan inti ini, kita harus mengambil keputusan. Jangan sampai kita menaati hukum yang kecil tetapi melanggar hukum yang besar. Misalnya:

Hukum yang besar

"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mat. 22:39).

Hukum yang kecil

"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat" (Kel. 20:8)

Kasus/masalah

1. Bidan Kristen diminta menolong wanita yang melahirkan bertepatan jam kebaktian. Apa yang harus dilakukan: kebaktian atau menolong calon ibu tsb?

2. Dalam perjalanan ke gereja untuk beribadah, Saudara bertemu dengan orang yang ditabrak mobil. Apa yang harus dilakukan: terus ke gereja atau menolong kor-ban lalu lintas itu?

Keputusan yang benar

3. Bidan itu menolong wanita yang melahirkan sebab harus mengasihi sesama. Wanita tsb. dapat mengalami pendarahan dan terancam jiwanya. la memilih tidak ikut beribadah. (Bila ikut beribadah, ia menaati hukum yang kecil tetapi melanggar hukum yang besar).

4. Anda menolong korban lalu lintas itu sebab mengasihi sesama.

Hukum yang besar

"Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.... kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri." (Ef. 5:32, 33).

Perintah yang kecil

"Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilali bumi" (Kej. 1:28)

Masalah

Bolehkah suami isteri ikut KB [KeluargaBerencana)?

Keputusan

Boleh. Sebab tujuan perkawinan menurut PB bukan anak tetapi mewujudkan kasih suami istri yang mencitrakan kasih Kristus kepada gereja-Nya. Perintah agar beranak cucu diberikan kepada Adam dan Hawa yang waktu itu baru berdua, sekarang bumi sudah penuh.

Pedoman membaca Alkitab

Kita membutuhan pedoman praktis bagaimana membaca Alkitab. Kita dapat memakai cara yang dianjurkan oleh PPA (Persekutuan Pembaca Alkitab), Jakarta.

Langkah-langkah membaca Alkitab adalah sbb.:

Langkah I

Apa yang dilakukan

Ayat yang perlu diingat

Berdoa

Mohon Roh Kudus membuka hati dan pikiran kita supaya kita mengerti ayat-ayat yang kana kita baca

“singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu” (Mzm.119:18)

Langkah 2

Apa yang dilakukan

Ayat yang perlu diingat

BACALAH

Ayat-ayat yang telah ditentukan

"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Mat. 5:6)

Langkah 3

Apa yang dilakukan

Ayat yang perlu diingat

RENUNGKANLAH

Renungan ini dibantu dengan per-

tanyaan:

1. Apa yang kubaca tentang

Allah Bapa, Putra, Roh Ku dus?

Manusia, dosa, kesela matan?

Gereja, hidup Kristen dll?

2. Apa yang kupelajari? Janji,

teladan, peringatan, perintah?

3. Apakah yang harus kulaku kan?

Bersyukur, berdoa, me ngakui

dan meninggalkan dosa, berbuat

sesuatu, percaya janji Tuhan?

"... tetapi yang kesukaannya ialah Taurat

Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu

siang dan malam" (Mzm. 1:2)

Langkah4

Apa yang dilakukan

Ayat yang perlu diingat

BERDOAIAH

(Menanggapi hasil renungan)

"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya daripada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian" (Kis. 17:11).


Apa yang dilakukan

Ayat yang perlu diingat

BAGKANLAH

Berkat Tuhan yang Anda terima kepada sesama

"Apa yang Kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membacakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun" (Ul. 6:6-7).






B. POKOK-POKOK DISKUSI

1. Apakah yang dimaksud dengan kewibawaan Alkitab?

2. Bagaimana pandangan dan sikap Anda terhadap Alkitab selama ini?

3. Bagaimana hubungan antara Kristus Tuhan yang hidup di satu sisi dengan Alkitab di sisi lain?

4. Untuk seianjutnya bagaimana cara-cara Anda mencintai Alkitab?

Tidak ada komentar: