Minggu, 20 April 2008

Pertemuan 35


AGAMA ISLAM

Tujuan umum Katekumen memahami agama Islam. Tujuan khusus Katekumen dapat menyikapi pokok-pokok

pengajaran agama Islam.

PENGANTAR

Adalah kebutuhan kita untuk memahami agama Islam. Kebutuhan itu itu karena berbagai sebab. Misalnya, karena kita selalu berhubungan dengan umat Islam, karena kita berhadapan dengan berkembangnya fanatisme sempit dari sebagian kecil umat Islam, karena kita terpanggil membangun hubungan baik dan kerjasama demi kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Tentang yang terakhir itu akan kita bahas dalam per­temuan 40. Di sini kita akan membahas beberapa pokok, sbb.:

I. Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia

II. Aliran dan kelembagaan

III. Pengajaran

1. Tentang nama: Islam, Muslim. Muslimat

2. Tentang keselamatan

3. Tentang sumber hukum

4. Persaudaraan yang kuat (ukhuwah Islainiyah)

5. Wajib da'wah

6. Musyawarah

7. Masjid menjadi pusat agama dan kebudayaan

8. lima rukun Islam

9.Tentang Yesus Kristus




10.Tentang kematian Yesus

11. Tentang keesaan dan ketritunggalan Allah

12. Tentang agama Islam

IV. Tentang Injil Barnabas

1. Latar belakang sejarahnya

2. Kapan ditulis?

3. Siapa penulisnya?

4. Pengajarannya

V. Aliran Ahmadiyah dan pandangannya tentang kematian Yesus

A. URAIAN

I. MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI INDONESIA

Agama Islam berasal dari Saudi Arabia, didirikan oleh nabi Muhammad SAW yang lahir pada tahun 571 dan meninggal pada tahun 632. Pada umur 40 tahun Muhammad mendapat panggilan Allah melalui malaikat Jibril untuk menjadi nabi. Peristiwa itu terjadi di gua Hira. "Kami mengutusmu menjadi rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi" (s. 4:79).

Sebelum Islam masuk ke Indonesia, agama Hindu dan Buddha sudah tersebar luas bahkan menimbulkan kerajaan Hindu dan Budha. Kerajaan Hindu: Kutai (Kaltim), Tarumanegara (Jabar), Mataram Hindu Qateng), Majapahit (Jatim), Galuh (Jabar), Pajajaran (Jabar), Udayana/Warmadewa (Bali). Kerajaan Buddha: Kalingga (Jateng), Syailendra (Jateng). Berarti bahwa Islam maupun Kristen yang masuk ke Indonesia berjumpa dengan budaya Hindu dan Buddha yang sudah berurat berakar dalam masyarakat dan bangsa. Islamisasi tidak pernah terselesaikan.

Siapa yang membawa Islam ke Indonesia serta kapan, tentang itu ada dua macam pendapat. Antara lain disebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat pada tahun 1111 M melalui para pedagang berkebangsaan Arab. Ahli-ahli Barat (termasuk Snouck Hurgronye dan J.H Kraemer) mengatakan abad 13 M, dibawa oleh para pedagang dari Gujarat antara lain dengan alasan pengaruh inmistik India. Ahli-ahli lain, termasuk Prof. Hamka, berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad 7 dan 8 M., dibawa orang-orang Arab langsung dari Arab.

Mungkin pendapat ahli-ahli Barat itu benar dalam arti pada abad 13 itulah terjadi gelombang besar pedagang dari Gujarat mencari rempah-rempah ke Indonesia dengan catatan bahwa pada abad 7 dan 8 memang sudah ada orang-orang Arab yang membawa agama Islam itu yang kemudian menimbulkan situasi yang mempermudah penyebaran Islam. Aceh adalah daerah pertama yang menerima Islam. Kemudian timbul kerajaan Islam yang pertama, Samudra Pasai. Kemudian penye­baran itu merambah Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

Penyebaran di Jawa dipimpin oleh 9 orang wali atau Wali Songo: Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Raden Rahmat (Sunan Ngampel), Makhdum Ibrahlim (Sunan Bonang), Sunan Maunat (Sunan Drajat), Maulana Ainmul Yakin (Sunan Giri), Moh. Said (Sunan Kali Jaga), Syekh Jafar Sadik (Sunan Kudus), Sunan Muria, Fatahillah (Sunan Gunung Jati). Timbullah kerajaan-kerajaan Islam: Demak, Pajang, Mataram, Banten, Cirebon. Penyebaran ini antara lain melalui perdagangan, perkawinan, perbaikan masyarakat (a.l. penghapusan kasta Hindu). Umat Islam di Indonesia kini terbesar, 87,21% dari penduduk. Indonesia ada­lah negara di mana umat Islamnya terbesar di dunia, walaupun bukan negara Islam.

Perkembangan Islam tidak bebas dari budaya non Islam seperti Hindu, Buddha, Kejawen. Karena itu Islam beraneka macam. Dari segi "warna"-nya, Islam dapat dibedakan menjadi:

a. Islam orthodox. Golongan ini terbesar, sangat erat hubungannya dengan kebudayaan, kebatinan. Pesantren termasuk golongan ini.

b. Islam pembaharu. Golongan ini berorientasi ke Timur Tengah.

c. Islam modernis. Golongan ini kecil, dipimpin oleh sarjana-sarjana berpendidikan Barat.

Pembedaan lainnya ialah:

a. Muslim abangan atau Islam sekuler. Golongan ini hanya secara lahiriah Islam. Sering juga disebut Islam KTP. Ke-Islaman mereka biasanya terbatas pada urusan lahir, sunat, kawin, mati.

b. Muslim santri. Yaitu golongan yang mengamalkan syariah Islam.

II. ALIRAN DAN KELEMBAGAAN

1. Aliran Islam di Indonesia yang terbesar ialah Sunni.

2. Kelembagaan. Dalam rangka fardu khifayah, yaitu kewajiban kolektif (bersama) dibangun kelembagaan yang mencerminkan kebersamaan umat Islam. Fardu khifayah mencakup berbagai urusan, a.l:

a. Memberi nasihat dan fatwa kepada umat. Secara nyata sama dengan dakwah dan tarbiyah (pendidikan).

b. Sembahayang Jum'at.

c. Melaksanakan peradilan.

d. Memimpin umat.

e. Kesejahteraan umum (kematian, pelayanan untuk yatim piatu dll.).

Kelembagaan ini di Indonesia ialah MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang didirikan di tingkat pusat (nasional), propinsi dan kabupaten. MUI didirikan 26 Mei 1975.

III. PENGAJARAN

1. Tentang Nama: Islam, Muslim Dan Muslimat

"Islam" (bahasa Arab) dari kata kerja "salima" yang berarti menyelamatkan, melepaskan, membebaskan dari kejahatan. Bentuk lain dari kata kerja itu ialah "aslama" yang berarti "menaklukkan diri sendiri". "Islam" artinya membuat damai dengan jalan berserah diri secara aktif kepada Allah. Qrang yang menyerahkan diri kepada Allah itu disebut muslim (laki-laki) dan muslimat (perempuan). Allah adalah pencipta segala sesuatu dan menjadi tujuan terakhir dari segala sesuatu. Sifat dasar dari manusia itu fitrah (suci), setiap orang itu islam sejak lahir. Agama Islam juga disebut agama fitrah (sesuai dengan sifat alainmiah manusia, mementingkan perbuatan baik dan perdamaian). Tetapi manusia itu bebas. la dapat menyerah kepada Tuhan (=muslim) atau tidak menyerah kepada-Nya (=kafir).

2. Tentang Keselamatan.

Menurut Islam, keselamatan hanya terbatas pada agama Islam. "Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam" (s. 3:19).

3. Tentang Sumber Hukum

a. Al Qur'an sebagai kitab suci yang berisi wahyu Allah yang ditu-runkan

kepada Muhammad SAW melalui malaikat Jibril (Ruhul Ainmin) dalam bahasa Arab. Al Qur'an itu sempuma, kekal (tak diciptakan) dan tak bercacat. Kata "qur'an" berarti bacaan. Para pembacanya akan mendapat pahala. Al Qur'an adalah sumber hukum tertinggi. Seorang Muslim harus membaca dan mentaati isinya.

Kandungan Al Qur'an adalah sbb.:

i. Akidah, ketetapan tentang hal-hal yang harus diimani, a.l.Allah

SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hail kiamat.

ii. Akhlak, pedoman berperilaku untuk mencapai sifat mulia.

iii. Ibadah, tuntunan tentang ibadah (shalat, puasa, zakat, haji).

iv. Amal, tuntunan untuk amal perbuatan dalam masyarakat.

b. Hadis, semua perkataan dan perbuatan nabi Muhamad SAW. Ini

sumber hukum yang kedua. Adapun kegunaan hadis, sbb.:

i. Memperkuat hukum yang sudah dicantumkan dalam Al Qur'an. Misalnya, Al Qur'an mengatakan supaya kita menjauhi dusta (Al Hajj 30). Dalam hadis disebutkan bermacam-macam dosa besar yang tidak boleh dilakukan yang disebutkan oleh Muhammad SAW: syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua" (HR Buchari dan Muslim).

ii. Menjelaskan ayat-ayat Al Qur'an. Contoh: dalam Qur'an menyebutkan barang-barang yang haram: bangkai, darah dan daging babi (Al Maidah 3). Dalam hadis dijelaskan bahwa tidak semua bangkai haram. Yang tidak haram (boleh dimakan) ialah bangkai ikan, belalang, hati dan limpa (HR Ibnu Majah dan Al Hakim).

iii. Mengatur hal-hal yang dalam Qur'an belum diatur. Misalnya, menyucikan bejana yang dijilat anjing dengan jalan membasuhnya sebanyak tujuh 7 kali, salah satunya dicampur dengan tanah (HR Mushm Ahmad, Abu Daud dan Baihaqi).

c. Ijtihad.

Kata "ijtihad" berarti berusaha sungguh-sungguh. Ini adalah sumber hukum ke tiga, yaitu usaha memecahkan masalah-masalah yang tidak dijelaskan Al Qur'an dan Hadis. Bentuknya: Ijma' (kesepakatan para imam) dan Qiyas. Ijma' ialah kesepakatan para imam Islam. Misalnya tentang pengumpulan naskah Al Quran yang berserakan. Qiyas ialah usaha memecahkan masalah yang tidak ada hukumnya dengan jalan mengacu hal-hal serupa yang ada hukumnya.

Hal-hal yang berhubungan dengan hukum dimuat dalam ilmu Fiqh yang membedakan 5 tingkatan hukum, yaitu:

i. Wajib (harus dilaksanakan);

ii. Sunnah (bila dilakukan baik);

iii. Mubah (tidak diharuskan tetapi juga tidak dilarang);

iv. Makruh (yang harus dihindari);

v. Haram (yang dilarang).

4. Persaudaraan yang Kuat (Ukhuwah Islamiyah).

5. Setiap Muslim wajib da'wah, yaitu seruan kepada Islam dan berbuat baik, secara perorangan maupun bersama.

6. Musyawarah berdasarkan keadilan, kebebasan dan tolong menolong.

7. Masjid menjadi pusat agama dan kebudayaan.

8. Lima Rukun (Tiang Utama) Islam:

a. Syahadat. Untuk menjadi seorang Muslim/Muslimat, seseorang ha­rus

mengatakan syahadat Islam dengan sungguh hati; "Asyhadu An Laa

HIlaaha Illallaahu, waasyahadu Anna Muhammadan Rasuulullahi" (Moh.Fachrurrozy, Kunci Ibadah, hlm. 18). Artinya, "aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah dengan sebenarnya kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu pesuruh Allah". Syahadat ini juga disebut Dua kalimat sahadat, karena mengakui atau bersaksi tentang dua hal, yaitu Allah dan Muhammad. Syahadat ini diucapkan setidaknya lima kali setiap hari pada waktu salat dan kesempatan lain.

Selengkapnya, seorang Muslim mengimani lima hal, sbb.:

i. Percaya kepada Allah sebagai satu-satunya Allah yang benar.

ii. Percaya kepada malaikat pesuruh Allah.

iii. Percaya kepada empat kitab yang diwahyukan, yaitu Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur'an. Dari semua ini, Al Qur'an adalah kitab yang terakhir dan terlengkap

iv. Percaya kepada 28 orang nabi, termasuk Muhammad sebagai nabi terakhir.

v. Percaya akan adanya hari kiamat/penghakiman terakhir.

b. Shalat (sembahyang) lima kali sehari: subuh, lohor, azar, magrib dan

isya. (Ditambah sembahyang pada hari Jumat siang bersama-sama di

masjid).

c. Puasa (tidak makan-inminum, berhubungan seks pada bulan puasa untuk menyucikan diri dan solider kepada penderitaan orang lain). Al Qur'an memerintahkan agar Muslim berpuasa pada bulan Ramadhan (s. 183-187). Mengapa pada bulan itu? Karena Al Qur'an diturunkan pada bulan itu (tanggal 27).

d. Zakat (dari kata "zaka", artinya pembersihan/penyucian" diri dengan memberikan sedekah kepada orang miskin untuk menyejahterakan mereka dan menyucikan harta milik).

e. Haji. "Haji" dari kata kerja "hajja" yang artinya "mengunjungi" (=ke Mekah). Al Qur'an memerintahkan supaya Muslim berhaji demi Allah ("sempumakanlah hajja dan umrah karena Allah", s. 2:196). Dengan naik haji, orang memohon pengampunan kepada Allah (s. 2:199) dan memohon berkat-Nya (s. 2:198). Di kota Mekah terdapat Kaabah, yaitu rumah ibadah yang mula-mula dibangun oleh manusia dan menurut tradisi dibangun kembali oleh Ibrahim (s. 2:125). Segenap umat Islam berkiblat kepada Kaabah berarti memperkuat kembali hubungan langsung dengan IbrahlmIbrahim. Musim haji pada bulan Dhu'l-Hijjah.

9. Tentang Yesus Kristus

a. Yesus dalam Islam disebut Isa Ibnu Mariyam (Isa anak Mariyam). Isa diterima sebagai salah seorang nabi/rasul Allah yang Utama. Enam orang rasul yang dalam Islam dianggap terpenting dengan gelar-gelamya (tertulis dalam kurung), sbb.: Adam (Safi'ullah), Nuh (Nabi'ullah), Abraham Khahl'ullah), Musa (Kalim'ullah), Yesus (Roh'ullah), Muhammad (Rasul'ullah). Tetapi Yesus ditolak sebagai Anak Allah. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Peneakuan Kristen bahwa Yesus Anak Allah oleh Islam dianggap dosa besar sebab menyamakan Allah dengan manusia. Yesus dalam pandangan Islam hanya manusia biasa. Tetapi Islam mengakui bahwa Yesus itu dilahirkan oleh Rohul-Kudus. Menurut Victor I Tanja, penolakan Yesus sebagai Anak Allah itu bukan secara teologis tetapi secara bahasa agama (religious linguistic) karena memang Allah tidak mungkin beranak cucu (Victor I Tanja, 1994, hlm. 139-140).

b. Al Qur'an mengakui keberadaan para rasul/nabi sebelum nabi Muhammad SAW (s. 21.7). Muhammad adalah nabi terakhir. Perbedaan antara Muhammad dan rasul/nabi sebelumnya: nabi-nabi sebelumnya diutus untuk bangsanya masing-masing sedangkan Muhammad untuk seluruh umat manusia. Disebutkan: "Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu ..."(s. 4.170).

10. Tentang Kematian Yesus.

Dalam Al Qur'an ada dua pendapat yang saling bertentangan. Di satu pihak menyangkal kematian itu tetapi dipihak lain mengatakan bahwa Dia meninggal dan bangkit Periksalah kutipan berikut ini:

Ayat-ayat yang menyatakan Yesus tidak mati

1 S. 4.157: "Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah
membunuh Al Masih, Isa putra Mairyam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyah'libnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa..."

2 S. 4.158: Tetapi, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya' dan adalah Allah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Ayat-ayat yang menyatakan Yesus mati

1 s. 3.55: ketika Allah berfirman: "Ha i 'Isa sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajabnlmu dan mengangkat ka­mu kepadaKu serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Mamat". Kemudian kepada

Akulah kembalinya kamu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.

2 s. 5.117: "Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang

Engkau peirintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, tetapi setelah Engkau wafatkan aku, adalah Engkau sendiri yang menjadi Pengawas terhadap mereka; dan Engkau adalah Pengawas yang menjadi saksi atas segala sesuatu.

Meskipun tentang kematian Yesus ini Al Qur'an tidak memastikan, namun kebanyakan orang Musliinmin mengacu s. 3:55, bukan Yesus yang mati disalibkan melainkan orang yang serupa dengan Dia. Hal ini perlu kita ingat dalam percakapan dengan saudara-saudara Muslim.

11. Tentang Keesaan dan Ketritunggalan Allah.

Al Qur'an menyangkal ketritunggalan Allah. Disebutkan "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga" (s. 5.73). Tentang ketritunggalan Allah ini s. 5.116 tertulis demikian: Dan (ingatlah) ketika Allah berftrman "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?", 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentu Engkau telah mengetahuinya. ..." Dari sini jelas bahwa Allah tritunggal berarti Allah, Yesus dan Maria. Paham Al Qur'an ini bukan paham Alkitab atau gereja mengenai ketritunggalan Allah.

12. Tentang Agama Islam

Menuniurut Al Qur'an, agama Islam adalah agama yang benar, di atas se­gala agama yang lain. Disebutkan: "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka tidaklah akan diteirima (agama itu) daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi" (s. 3.85).

a. Tentang jihad. Jihad merupakan kewajiban semua orang Islam. Orang

yang berjihad itu akan mendapatkan pahala dan rahmat Allah (s. 3.142, s.2.218). Jihad dapat dilakukan dengan mengorbankan jiwa (nyawa) dan harta (s. 8.41, s. 61.11). Menurut Departemen Agama RI dalam Al Qur’an dan Terjemahnya, I, hlm. 232 "jihad" berarti:

i. Berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang

Islam;

ii. Memerangi hawa nafsu;

iii. Mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam;

iv. Memberantas yang batil dan menegakkan yang hak.

Rumusan tersebut di atas tidak melukiskan perkembangan pengertian mengenai jihad. Pengertian jihad sebagai "perang" baru terdapat pada bagian akhir dari proses perkembangan itu. Ketika pengikut Muhammad masih sedikit dan dipaksa orang-orang Mekah supaya ingkar, jihad berarti sikap sabar. Disebutkan: "Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar, sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (s. 16.110). Tetapi sesudah umat Islam menjadi kuat, jihad berarti memerangi orang kafir dan orang munafik. "Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah saja kamu dikumpulkan" (s.3.158).Ayat ini menyemangati orang untuk rela berkorban nyawa demi Islam dan umat.

b. Siapakah orang-orang kafir? Menurut Al Qur'an mereka adalah:

i. Orang yang tidak bersyukur, menyebabkan kebinasaan kaum-nya.

"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar ni'mat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan ?" (s. 14.28).

ii. Orang yang menolak Al Qur'an. "Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai (membenarkan) melainkan mengingkari-(nya)" (s. 17.89).

iii. Orang yang mengeraskan hati terhadap firman Allah. "Kemudi­an setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih Jckeras lagi..." (s. 2.74).

iv. Orang yang hatinya tertutup, telinganya "tersumbat" terhadap pemberitaan (s. 41.5).

v. Orang yang mempersekutukan Tuhan. "... orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka" (s.6.1).

c. Siapakah orang-orang munafik? Menurut Al Qur'an, orang munafik adalah:

i. Orang yang menipu Allah (s. 4.142).

ii. Orang beriman yang kemudian murtad. Mereka itu pendusta dan sombong (s. 63.1-5).

13. Islam Mengajarkan bahwa Yesus Menubuatkan Kedatangan

Muhammad.

Pengajaran ini didasarkan pada salah pengertian mengenai beberapa ayat berikut ini:

a. Yoh. 14:16 tentang Yesus akan minta kepada Bapa seorang penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran.

b. Yoh. 14:26 tentang Penghibur, yaitu Roh Kudus, akan mengajar­kan segala sesuatu kepada para murid.

c. Yoh. 15:26 tentang Penghibur itu akan bersaksi tentang Yesus.

Ayat-ayat ini berbicara tentang kedatangan Roh Kudus (Roh Penghibur) sesudah Yesus wafat, bangkit dan naik ke surga. "Penghi­bur" dalam bahasa Arab sama dengan "Ahmad". Dari kata Ahmad ini kemudian terjadi nama Muhammad. Ayat-ayat tersebut dianggap sebagai nubuat Yesus akan datangnya Muhammad. Hal ini merupakan salah pengertian. Dalam Alkitab, Yesus tidak pernah menubuat­kan kedatangan Muhammad. Bahkan seluruh Alkitab tidak pernah berbicara tentang nabi Muhammad.

IV. TENTANG INJIL BARNABAS

Injil Barnabas, bukan dari PB, perlu kita ketahui karena sangat menarik bagi kaum MusliininMuslimin. Tulisan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rahnip M, BA di bawah judul "Terjemahan Injil Barnabas", dengan notasi Al Qur'an, penerbit Bina Ilmu, Surabaya. Juga terjemahan lainnya dalam bahasa Indonesia dapat dicari. Kaum MusliininMuslimin menganggap tulisan yang bernama Injil Barnabas ini memberi dukungan kepada Islam dan menubuatkan kedatangan Muhammad. Karena itu kita perlu memahami, menentukan pandangan dan sikap tentang tulisan itu. Bahan uraian ini berdasarkan beberapa sumber, termasuk buku BF Drewes dan J. Slomp berjudul Seluk Beluk Buku Yang Disebut Injil Barnabas; buku P. Supardi Eka Atmaja, Trinitas dalam Qur'an; Tulisan Hamran Ambrie, Injil Palsu Barnabas dalam majalah Pelita 1982. Ketiganya merupakan telaah iliniahilmiah. Di samping itu juga Terje­mahan Injil Barnabas oleh Rahnip M, BA. Uraian singkat ini hanya mehputi beberapa pokok yang dianggap perlu.

1. Latar Belakang Sejarahnya

Seorang rahib Katolik, Fra Marino, mencuri karangan yang berjudul Injil Barnabas berbahasa Italia dari perpustakaan Paus Sixtus (1585-1590). Kapan pencurian itu tidak diketahui. Selanjutnya naskah tersebut berpindah-pindah tangan dan kini tersimpan di Wina (Austria). Naskah ini telah diterjemahkan dalam banyak bahasa. Terjemahan dari naskah bahasa Italia ini ke dalam bahasa Inggris dibuat pada tahun 1907. Selanjutnya, terjemahan dalam bahasa Inggris ini diterjemahkan lagi dalam bahasa Arab dan bahasa-bahasa lain. Naskah yang berbahasa Italia itu isinya lengkap (222 pasal). Ada naskah berbahasa Spanyol yang isinya tidak lengkap. Bagaimana sejarah naskah ini dari akhir abad 16 sampai akhir abad 17 tidak diketahui. Buku ini sekarang sangat populer di lingkungan umat Islam sedunia dan digunakan untuk meyakinkan umat Kristen bahwa Alkitab itu palsu, bahwa Yesus telah menu­buatkan kedatangan Muhammad dan bahwa Yesus bukan Tuhan.

2. Kapan "Injil Barnabas" Ini Ditulis?

Pengakuan keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dari PB sebagai kitab-kitab yang kanonik diakui dalam Canon Muratori sekitar tahun 200 M. Kitab-kitab itulah yang dimiliki gereja sampai sekarang ini. Di masa gereja purba ada banyak tulisan "injil" yang apokrif (=tidak berkewibawaan sebagai firman atau tidak kanonik) seperti Injil Petrus, Injil Yohanes. Juga ada tulisan-tulisan yang menyatukan ke empat Injil itu (disebut Diatessaron). Tetapi dari gereja purba tidak terdengar adanya Injil Barnabas. Dalam perjalanan sejarah selanjutnya, Paus Gelasius (492-494) mengeluarkan dekrit (surat keputusan) mengenai larangan tulisan-tulisan yang tidak kanonik, termasuk di sebutkan di situ Injil Barnabas. Dari situ hanya dikenal nama, tidak diketahui lagi tentang isinya. Tulisan yang disebut Injil Barnabas sekarang ini berasal dari abad ke 16 Masehi. Alasannya demikian:

a. Tulisan tersebut dikarang sesudah Muhammad. Pasal 44 dari Injil Barnabas, tertulis Yesus berkata: "O Muhammad, semoga Allah beserta engkau, dan mudah-mudahan Dia mungkin menjadikan aku layak untuk membuka tali sepatumu kairena mencapai ini, aku akan menjadi seorang Nabi Nesar dan orang kudus utusan Allah" (hlm. 62). Ini adalah kata-kata Yohanes Pembaptis untuk Yesus yang oleh penulis "injil" ini dirubah menjadi kata-kata Yesus untuk Muhammad. Perlu diketahui pula bahwa dalam tulisan ini tidak pernah disebut-sebut nama Yohanes Pem­baptis. Pasal 97, tertulis: "Kemudian orang-orang massal mengangkat tinggi suaranya, berkata: "O Allah, utuslah kepada kami Pesuruh Engkau; O Muhammad, datanglah cepat-cepat untuk keselamatan dunia" (hlm. 132).

b. Pasal 82 dan 83 Injil Barnabas menyebutkan bahwa Yesus memerintahkan agar tahun Yobel dirayakan sekali setiap 100 tahun. Yesus menjawab:"... akhirnya bahwa tahun (Yubilee) hari peringatan yang sekarang datang setiap seratus tahun ... (hlm. 110). Yesus sendiri (menurut PB) tidak pernah merubah ketentuan
tahun Yobel (Imamat. 25:8-55, 27:16-25) bahwa tahun Yobel di­rayakan sekali setiap 50 tahun. Dalam sejarah gereja, Paus Bonifacius VHI pada tahun 1300 menerbitkan perintah agar tahun Yo­bel itu dirayakan sekali setiap 100 tahun. Jadi, pengarang tulisan itu tahu tentang perayaan yang ditentukan paus tersebut, berarti harus tahun 1300 M. atau sesudahnya tulisan itu dikarang.

c. Dari segi bahasa, naskah berbahasa Itahlia, bila dihubungkan dengan dekrit Paus Gelasius (492-494), pada masa Paus itu bahasa Italia belum lahir. Tidak mungkin naskah itu berasal dari zaman Paus Gelasius.

d. Jenis kertas dan penjilidan naskah itu menunjukkan dari

pertengahan ke dua dari abad 16 M.

e. Kesimpulan: kapan naskah itu ditulis tidak dapat ditentukan. Besar kemungkinan adalah pada masa kepausan dari Paus Sixtus (1585-1590).

2. Siapa Penulisnya?

Menurut Terjemahan Injil Barnabas oleh Rahnip M, BA., penulis itu adalah Barnabas yang disebut dalam Kis. 11: 24, 11:22-24, 15:39 dan Kol. 4:10 dari PB. (hlm. ix). Nama Barnabas dari PB ini sudah pasti tidak mengenal bahasa Italia yang memang belum ada itu. Mustahil ia menulis dalam bahasa Italia. Jadi, dapat dipastikan bahwa nama Barna­bas ini adalah nama palsu yang dengan sengaja dipakai untuk mengelabui umat Kristen. Barnabas palsu ini adalah fra Marino alias Mustafa Arande (Hamran Ambrie, Sinar Kasih 25 Februari 1982). Mengapa da­pat kita pastikan sebagai Barnabas yang palsu? Karena dia tidak mengerti bumi atau geografi tanah dan mata uang Israel. Hal itu ternyata dari:

a. Di pasal 20 "injil" itu tertulis : 'Yesus pergi ke laut Gelilee, dan naik ke dalam sebuah perahu berlayar ke kotanya Nazareth" (hlm. 24). Ini salah, sebab Nazareth terletak di pedalaman, bukan di pantai.

b. Di pasal 21"^inhjirl”' itu tertulis : "Yesus pergi naik ke Capernaum, dan seraya dia mendekat kota, di sana telah muncul seseorang dari kuburan-kuburan itu yang dikuasai oleh syaithan..." (hlm. 25). Ini salah, sebab Capernaum terletak di pantai.

c. Di pasal 54 "injil" ini tertulis "Karena barangsiapa yang akan mendapatkan dalam penukaran sepotong emas, dia mesti memperoleh 60 bagian" (hlm. 76). Menurut BF Drewes dan J.Slomp, yang dimaksud ialah sekeping mata uang emas yang terbagi dalam pecahan 60 ininuti. Ini adalah mata uang Spanyol. Data ini menunjukkan bahwa penulisnya berlatar belakang Spanyol. Jelas bukan Barnabas dari kitab Kisah Para Rasul atau pun Kolose dari kitab PB.

Akan dijelaskan bahwa "injil Barnabas" ini menolak Yesus sebagai Mesias. PB dan Al Qur'an tidak menolak kemesiasan Yesus. Orang-orang Yahudi yang menolak-Nya. Maka dapat diduga bahwa penulis Injil palsu ini adalah seorang Yahudi yang berlatar belakang Spanyol, pindah ke Italia, memeluk agama Islam dan kemudian menulis naskah dalam bahasa Italia maupun Spanyol. Rupanya naskah itu ditulis di kota Bologna (Italia) mengingat dialek Tuscan/Venesian dari bahasa Italia itu. (BF Drewes & J. Slomp, hhn. 23).

4. Pengajaran Injil Barnabas

Telah disebut bahwa tulisan yang bemama Injil Barnabas ini terdiri dari 222 pasal yang isinya pembelaan Islam terhadap Kristen. Isinya antara lain sbb.:

i. Penyangkalan Yesus sebagai Mesias (Juruselamat).

Pasal 96 "injil" ini berisi dialog antara pejabat agama dengan Yesus tentang Mesias. Kata Yesus: "Demi Allah, pada hadirat-nya jiwaku berdiri, aku hbukanlah Messiah itu, kepadanya seluruh suku-suku bangsa di bumi menantikan, genap sebagaimana Allah telah menjanjikan kepada bapak kita Ibrahlim berfirman, 'Dalam benihmu akan aku berkati seluruh bangsa-bangsa di bumi ini'..." (hhn. 129). Di sini jelas bahwa tulisan yang bernama Injil Barnabas ini benar-benar mencolak ke empat Injil dari PB yang mengakui Yesus itu Mesias.

ii. Kenabian Yesus hanya untuk bani Israel sedangkan Muha­mmad untuk seluruh dunia. Pasal 82 "injil" ini mengatakan: Yesus menjawab: "Aku adalah sesungguhnya diutus kepada Ba­ni Israel sebagai seorang Nabi dan keselamatan, tetapi sesudah aku akan datang Messiah itu, Rasulullah kepada seluruh dunia, untuk dia Allah menjadikan dunia ini" (hlm. 110). Paham bahwa Yesus sekedar nabi, demikian juga penyempitan "hanya untuk bani Israel" sungguh bertentangan dengan berita Alkitab yang bersaksi bahwa Yesus itulah Messias untuk dunia ini. Kita mendengar pujian malaikat "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya" (Luk. 2:14). Ialah sang Alfa dan Omega yang membaharui ciptaan ini menuju langit dan bumi yang baru (Why. 21:5-6).

iii. Menurut "injil" ini, Ibrahlim mengorbankan Ismail. Tertulis di pasal 44: "Kemudian firman Allah berkata kepada IbrahlmIbrahim: 'Ambillah puteramu, putera sulungmu Ismail, dan mendakilah ke atas bukit itu untuk mengurbankan dia.' (hlm. 61). Tulisan ini bertentangan dengan Kej. 22:1-14 yang menjelaskan bahwa Ishak itulah yang dikorbankan, bukan Ismail. Sudah jelas bah­wa ini merupakan trick (akal) menolak Yesus sebagai Mesias yang lahir dari garis Ishak. Secara jelas di pasal 43, tertulis Yesus berkata kepada Yakobus, demikian: "Berimanlah kepada-ku, karena dengan sesungguhnya aku katakan kepadamu, bah­wa perjanjian itu telah diperbuat dengan Ismail, bukan dengan Ishaq" (hlm. 61). Ini adalah pemutar balikan Kejadian 21

iv. Pasal 215 "injil" ini menyangkal penyaliban Yesus. Pada saat penangkapan diri-Nya, malaikat mengangkat Yesus ke langit yang ke tiga. "Para malaikat suci itu telah datang dan telah membawa Yesus bepergian melalui jendela yang menghadap arah ke selatan. Mereka menyediakan kepadanya lalu telah memberikan tempatnya pada langit ke tiga ..." (hlm. 276). Serentak dengan itu wajah Yudas Iskariot berubah menjadi iniripmirip dengan Yesus, dia ditangkap dan disalibkan. "Dalam pada itu Allah Yang Maha Gaib telah berbuat keajaiban, akhirnya bahwa Yudas seperti Yesus, hingga kami mempercayainya ialah Yesus" (hlm. 276).

v. Dengan penolakan "injil" ini terhadap Yesus sebagai Mesias, secara langsung atau tidak langsung "injil" ini menolak paham Trinitas (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus).

Injil Barnabas menguatkan kenabian Muhammad. Dari uraian dan kutipan pasal-pasal "injil" tersebut di atas jelas arah "injil" ini yaitu hendak menguatkan kenabian Muhammad. Perhatikan kutipan berikut ini.

Pasal 29: "Mau tak mau harus ada satu Allah ..." (hlm. 38);

Pasal 29: "Aku adalah Allah sendirian, dan tiada ada lain Allah kecualiAku (hlm. 40);

Pasal 39 dan 41: 'Hanya adalah Allah Maha Esa'... 'Muha­mmad adalah Pesuruh Allah' (hlm. 53 dan 57).

Ketiga kalimat tersebut bila digabungkan menjadi Dua

Kalimat Sahadat Islam: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah: (dan) aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah ". (P. Supardi Eka Atmaja, hlm. 67).

Kesimpulan tentang tulisan yang disebut Injil Barnabas dan dikarang oleh Barnabas, sbb:

i. Injil palsu, bertentangan dengan keempat Injil dalam PB (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Palsu sebab tidak mengakui Ye­sus sebagai Mesias.

ii. Nama Barnabas yang disebutkan sebagai pengarangnya adalah Barnabas yang lain, bukan Barnabas sahabat Paulus dan murid Yesus.

iii. Barnabas yang disebut sebagai pengarang "injil" ini tidak mengenal baik geografi tanah Palestina dan Alkitab. Mungkin ia adalah seorang Yahudi yang menjadi Kristen tetapi kemudian berpindah agama, memeluk Islam, berasal dari Spanyol dan mengarang tulisan itu di Italia, dalam bahasa Italia yang berbau Spanyol.

iv. "Injil" ini menguatkan Islam, khususnyaa jckenabian Muhammad.

v. Tulisan itu akan selalu menjadi perdebatan Islam - Kristen dan kita terpanggil untuk bersaksi mengenai kebenran Alkitab dan Yesus Kristus.

III.IV. ALIRAN AHMADIYAH DAN PANDANGANNYA TENTANG KEMATIAN YESUS

Kita perlu mengetahui bagaimana pandangan aliran Ahmadiyah tentang kematian Yesus. Pandangannya itu sama sekali berbeda dari pandangan Islam lainnya. Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh InirzaMirza Ghulam Ah­mad (1835-1908) dari Qadian, Pakistan.

Ahmadiyah menerangkan bahwa orang-orang Yahudi memang meyalibkan Yesus. Tetapi Yesus hanya pingsan, tidak mati. Dalam kea-daan mati suri (=mati semu) Ia disembunyikan oleh murid-murid-Nya. Kemudian Yesus adar, lalu bangkit dan pergi ke Kashaslimir. Di sana ia memberitakan Injil. Ia wafat pada usia 120 tahun dan dikuburkan di Srinagar (India). Batu nisannya disebut "Yuzu Asaf' yang menurut dia berarti Yesus. la menganjurkan supaya orang berziarah ke sana, membuka kubur itu dan bertemu Kristus. Dengan demikian perbantahan tentang kematian dan kebangkitan Kristus dapat diakhiri. Tetapi tidak ada orang yang mengikuti saran itu.

Pada tahun 1882 InirzaMirza Ghulam Ahmad memproklamirkan dirinya sebagai nabi dan rasul yang datang untuk menyempurnakan syariat nabi Muhammad, tanpa membawa agama baru. Pada tahun 1890 ia memproklainmirkan diri sebagai AhnasihAlmasih (Yesus) yang datang kedua kalinya dan sekaligus sebagai Imam Mahdi (=Ahnahdi). Proklamasinya itu menimbulkan pro dan kontra tidak sesuai dengan Al Qur'an di mana nabi Muhammad adalah nabi terakhir atau penutup. Sebagai Imam Mahdi, ia bertugas untuk memberantas kejahatan sebelum hari kiamat Sebagai AhnasihAlmasih kedua, ia bertugas menghancurkan salib atau agama Kristen yang ia sebut Masijhid Dajjal (artinya Dajjal yang berkedok aga­ma Kristen) dan mencabut iman Kristen dengan akar-akarnya. Ia mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa Yesus lahir bukan tanpa bapa insani, yaitu Yusuf. Yesus lahir dari perkawinan biasa. Ia memberitakan bahwa Islam adalah agama yang sejati.

Kedua proklamasi Mirza Ghulam Ahmad tentang dirinya ini ditentang umat Islam yang menolak adanya nabi baru sesudah Muhammad. Sepeninggal Mirza Ghulam Ahmad, Ahmadiyah pecah menjadi dua golongan, yaitu:

1. Ahmadiyah Qadian. Golongan ini yang tetap setia berpegang kepada InirzaMirza Ghulam Ahmad yang menganggapnya sunggguh-sungguh rasul Allah.

2. Ahmadiyah Lahore. Golongan ini menganggap Mirza Ghulam Ah­mad sebagai pembaharu (reformer) Islam (disebut Mujaddid). (Di Indonesia golongan ini bernama Gerakan Ahmadiyah Indonesia (disingkat G.A.I.) berkantor pusat di Yogyakarta

Tentang Masalah dan sikap kita tentang pandangan Ahmadiyah ini, sbb.:

1. Paham tentang mati suri (pingsan) Yesus di atas salib dan tentang Isa Kedua dari Ahmadiyah tidak dapat kita terima sebab bertentangan dengan Alkitab. Menurut AlMtab, Yesus sungguh-sungguh mati, dikuburkan danbangkit (Luk. 23:44-24:12 dll.).

2. Masalah: fatwa InirzaMirza Ghulam Ahmad tentang Masijhid Dajjl (Dajjl yang berkedok agama Kristen) bertentangan dengan Al Qur'an. s. 5.82 mengatakan: "Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang denvMmikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri". Menurut ajaran Islam sendiri, fatwa atau hadis yang bertentangan dengan Al Qur'an wajib ditolak.

B. POKOK-POKOKDISKUSI

1. Apa rukun Islam itu? Jelaskan!

2. Apakah perbedaan berita Alkitab dan Al Qur'an serta Injil Barnabas tentang:

a. pribadi Yesus,

b. kematian Yesus?

3. Apakah perbedaan paham tentang agama antara Kristen dan Islam?

4. Apakah Alkitab menubuatkan kedatangan nabi Muhammad SAW?

5. a. Adakah hambatan-hambatan untuk membangun hubungan

baik antara Islam - Kristen menurut pengalaman Saudara?

b. Apakah Injil Barnabas itu, bagaimana pandangan dan sikap

kita terhadap isi pengajarannya?

Tidak ada komentar: